1. Korelsi Iman dengan Taqwa
Iman itu merupakan ” potensi rohanai ” sedangkan Taqwa merupakan ” prestasi rohani “. Tidak mungkin ketaqwaan itu dicapai oleh seseorang tanpa lebih dulu dia mempunyai iman,dan sebaliknnya bagi orang yang telah memiliki keimanan tidak otomatis mencapai derajat taqwa. Taqwa itu sebagai “prestasi rohani” dicapai melalui proses aktualisasi amal-amal sholeh [ dalam arti luas ] yang banyak macamnnya . oleh sebab itu Nabi Muhammad saw. memberikan gambaran.
Dalam ayat ayat Al-Qur’an umumnnya kata iman (aamanu,yu’minu dan semacamnnya), diikutidengan “amal saleh (” amilus shalihat, atau ya’mal shalihan) seperti dalam surat-surat : al-Baqoroh: 25,82, Ali imran:57,an _ Nisa’ : 122 dan al – Ma’idah : 9. Kalau tidak begitu, kata iman diikuti dengan perintah ibadah secara langsun,untuk mencapai ketaqwaan
Dari semua keterangan tersebut dapat diambil kesimpiulan, bahwa keimanan sebagai ” potensi rohani ” itu apabila di aktualisaikan [dijabarkan] dengan amal-amal shaleh, baik berupa ibadah,amal sosial,kesopan santunan,maupun menjauhi perbuatan maksiat atau yang merugikan sesama manusia , maka akan membuahkan ” prestasi rohani” yang disebut “ketaqwaan”. Deangan kata lain,”ketaqwaan” yang dijabarkan dengan amal-amal soleh.