PUJI syukur kepada Tuhan Yang Mahaesa yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga buku dapat diselesaikan . Inspirasi untuk judul utama buku ini,”Wong Jawa Negesi Agama”, Judul Tulisan lepas salah seorang Pengikut Pangestu,yaitu Mastpok H . Lindu Suparto, yang smapai saat ini belum sempat temui secara langsung.Perkenalan saya ddengan beliau hanya teradi melalui tulisan-tulisannya yang saya peroleh dari sesepuh Pangestu di Yogyakarta.Dalam salah satu tulisannya, Pak Lindu Pernah menceritakan pengalamnnya ketika haji di Mekkah , dari sudut pandangnya sebagai orang jawa sekaligus menjadi orang Pangestu Tulisan itu diberinya Judul ” Cara Wong Jawa Negesi Haji”.
Dari inspirasi tersebut,saya kemudian merasa bahwakalimat ” Wong Jawa Negesi Agama” sangat tepat sebagai judul buku ini.Negesi dalam bahasa Jawa Kurang Lebih memberi makna, Menafsirkan atau Menginterfresikan. Selain itu,kata “negesi” juga dirasa tepat ,karena buku ini menggunakan mendekatan antropologi simbolis ( antropologi interpatif), Demikianlah lewat bukun ini saa bermaksud memberikan sedikit pemahaman kepada pembaca tentang cara orang jawa menafsirkan agama, dan bagaimana tafsiran terekspresikan dalam tingkah laku keagamannya , Terutama dalam mempraktikkana salah satu dalam aliran mistissme kejawen yaitu,Pangestu