SENI SASTRA DAN AKSARA

    Pengaruh India membawa perkembangan seni sastra di indonesia. Seni sastra waktu itu ada yang berbentuk prosa dan ada yang berbentuk tembang (puisi). Berdasarkan isinya, kesusastraan dapat di kelompokan menjadi tiga,yaitu tutur (pitutur kitab keagamaan),kitab hukum,dan wicarita (kepahlawanan). Bentuk wiracerita ternyata sangat terkenal di indonesia,terutama kitab Ramayana dan Mahabarata. Kemudian timbul wicara hasil gubahan dari pujangga Indonesia.Misalnya, Baratayuda yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.Juga munculnya cerita-cerita Carangan.

     Berkembangnnya karya sastra terutama yang bersumber dari Mahabarata dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukkan wayang kulit (wayang purwa). Pertunjukkan wayang kulit di indonesia khususnnya di jawa sudah sudah begitu mendarah daging.Isi dan cerita pertunjukkan wayang banyak mengandung nilai-nilai  yang bersifat edukatif (pendidikan). Cerita dalam pertunjukkan wayang berasal dari India, tetapi wayangnya asli dari indonesia.Seni pahat dan ragam luas yang nada pada wayang disesuaikan dengan seni di Indonesia.

    punakawan seperti semar,Gareng,dan Petruk. Tokoh-tokoh ini tidak ditemukan di india.Perkembangan seni sastra yang sangat cepat didukung oleh penggunaan huruf pallawa,misalnnya dalam karya karya sastra jawa kuno.Pada prasasti-prasasti yang ditemukan terdapat unsur india dan unsur budaya.Misalnya,ada prasasti dengan huruf Negri (India) dan huruf Bali kuno (Indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *